Taktik Schareina Melepas Kemenangan Etape Dakar – Tosha Schareina tinggal 32 kilometer dari garis finis etape empat reli Dakar, dengan memegang keunggulan 2 menit 33 detik dari Daniel Sanders.
Namun, pebalap tim Monster Energy Honda HRC itu kemudian melambat, sengaja membuang waktu, supaya Sanders yang memenangi hari pertama etape maraton itu. Schareina menerapkan taktik berani, supaya dirinya tidak menjadi pembuka jalan di etape lima.
Menjadi pembuka jalan menjadi beban berat bagi para pereli di medan yang keras, karena navigasi sisil4d menjadi lebih sulit. Mereka harus membagi fokus antara tancap gas dan fokus membaca roadbook.
Hal itu membuat pebalap tidak bisa benar-benar mencapai kecepatan ideal, serta rawan dalam jalan yang akan membuang banyak waktu. Sedangkan pebalap yang start di belakang, akan lebih mudah karena bisa mengikuti jejak ban motor para pebalap di depannya.
Oleh karena itu, banyak pebalap yang menerapkan taktik melepas kemenangan di suatu etape, supaya tidak menjadi pebalap pertama yang start pada etape berikutnya. Schareina menerapkan taktik itu pada etape empat Reli Dakar, yang merupakan hari pertama etape maraton. Pebalap kelas sepeda motor RallyGP itu finis kedua terpaut 15 detik dari Sanders. Schareina melepas kemenangan etape empat karena ingin meraih keunggulan waktu lebih besar di etape lima, yang merupakan lintasan kecepatan tinggi, Kamis (9/1/2025).
Etape dari Al-Ula hingga Hail, sepanjang 492 kilometer, merupakan kombinasi medan tanah di mana para pebalap akan gaspol. Kecepatan akan sedikit menurun saat memasuki medan berpasir, yang sebagian gembur dan bisa menjebak motor. Akhir etape di pinggir kota Hail, berupa medan berbatu yang akan menguras sisa energi para pebalap.
“Hari ini sangat sulit dengan sektor berbatu sepanjang 400 kilometer,” ujar Schareina seusai finis etape empat di posisi kedua, Rabu (8/1/2025).
“Saya tancap gas sejak start, mengejar Daniel di lokasi pengisian bahan bakar, kemudian kami berkendara bersama. Di akhir, saya berusaha tetap tenang, saya kehilangan beberapa menit untuk menghindari membuka jalan besok,” ujar Schareina.
“Anda harus berhati-hati dengan motor, dengan ban-ban, karena ini etape maraton, dan besok kami masih memiliki 400 kilometer untuk dijalani,” ungkap pereli asal Spanyol itu.
Dalam etape maraton ini, mirip dengan Chrono 48 Jam, tetapi dibagi menjadi dua etape berbeda, etape empat dan lima. Aturan tetap sama, di mana para pebalap tidak akan mendapat bantuan dari mekanik, dan perbaikan motor hanya boleh sesama pebalap.
Selain itu, setelah finis etape empat, para pebalap kelas RallyGP hanya mendapat waktu 30 menit untuk memperbaiki kendaraan. Sedangkan di kelas Rally2 ada waktu satu jam perbaikan, sebelum motor dikarantina hingga menjelang start etape lima.
Medan di etape lima sangat berbeda dengan etape empat yang merupakan ladang batu, dimana pebalap tidak bisa benar-benar tancap gas supaya motor tidak rusak, terutama roda. Selain itu, navigasi di medan berbatu sangat sulit, dan minim bekas tapak ban yang bisa diikuti.
Sedangkan di etape lima, jejak pebalap di depan akan lebih mudah diikuti dengan medan tanah dan pasir. Dalam etape ini, pebalap Red Bull KTM Daniel Sanders akan membuka jalan. Ini menjadi tantangan berat bagi pemuncak klasemen itu, karena dia sempat tersesat saat membuka jalan dan kehilangan banyak waktu.
Saat ini, Sanders sudah meraih empat kemenangan, yaitu prologue serta etape satu, dua dan empat. Dalam klasemen umum, dia unggul 13 menit 26 detik atas Schareina di posisi kedua, dan 26 menit 10 detik atas pebalap Hero, Ross Branch, di posisi ketiga.
“Saya sedikit tertinggal. Saya sempat tersesat cukup jauh sebelum itu, dan kemudian saya mengejar Nacho (Jose Ignacio Cornejo, Hero) dan Tosha, dan kemudian tertinggal di belakang. Entahlah, tidak apa-apa bagi saya. Saya hanya mencoba mengikuti jalur dan memeriksa roadbook, serta memastikan semuanya baik-baik saja,” ujar Sanders.
“Namun, saya tahu area ini dan bisa jadi sulit, jadi Anda harus fokus dan bersikap baik dalam menghadapi semuanya. Jadi, ya. Sedikit kejar-kejaran di akhir, mencoba memperlambat laju. Dan ya, Tosha memimpin dan dia berhenti selama dua menit, jadi kemudian saya di depan. Jadi, semuanya baik-baik saja. Kami menantikan itu,” lanjut Sanders terkait akan menjadi pembuka di etape lima.