Dari Orang Tercepat Di Bilik Memanjat menaiki Tebing – memo kian kilat: 4, 6 detik! Rekor bumi Samuel Watson antusias para pendaki Indonesia
Apa yang dapat kalian jalani dalam durasi 4, 648 detik? Buat membaca persoalan itu dengan cara nyata saja, kita agaknya memerlukan durasi sepersekian detik lebih lama. Tetapi, pendaki tebing speed Amerika Sindikat, Samuel Watson, sanggup menaklukkan bilik memanjat menaiki setinggi 15 m sepanjang durasi itu di alexa99 slot.
Di bilik memanjat menaiki yang berdiri di pinggir laut Pulau Peninsula area Nusa 2, Bandel, Bali, Sabtu( 3 atau 5 atau 2025), Watson membongkar rekor bumi memanjat menaiki tebing atas namanya sendiri. Ia meruncingkan memo waktunya… 2 kali!
Jalan keluar rekor awal terwujud pada pada sesi semifinal seri Piala Bumi Memanjat menaiki Tebing 2025 Bali dengan watu 4, 67 detik. Watson lebih kilat dari rekor lebih dahulu yang dipecahkan di Olimpiade Paris 2024 dengan 4, 74 detik. Kemudian, pada sesi akhir, Watson menajamkannya lagi jadi 4, 64 detik.
Dikala Watson membongkar rekor bumi pada putaran akhir, mentari telah tidak seterik dikala sesi kualifikasi. Awan yang terletak di atas arena kejuaraan luang membuat cahaya mentari tidak langsung menerangi alam.
Watson sesungguhnya telah sesumbar hendak membongkar rekor bumi semenjak saat sebelum kejuaraan seri Piala Bumi 2025 di Wujiang, Cina, minggu kemudian.
Terlebih, dikala bimbingan, pendaki berumur 19 tahun ini telah dapat melaksanakannya.
Tetapi, di Wujiang, Watson kandas menciptakan tekad itu. Tidak terdapat rekor bumi terkini dari Watson atau pendaki yang lain. Ia pula kembali tangan hampa sehabis dikalahkan pendaki Indonesia, Kiromal Katibin, pada sesi semifinal.
Dikala semifinal, Watson berdekatan dengan delegasi Indonesia, Raharjati Nursama. Di atas kertas, bila menilik rekor memo durasi keduanya, Watson menang atas Raharjati. Masuk ide bila Watson lebih yakin diri buat menghasilkan pendakian itu pertandingan membongkar rekor individu.
Dikala akhir, keadaannya lebih sempurna. Rival Watson, Ryo Omasa( Jepang), false mulai. Bersumber pada ketentuan Aliansi Memanjat menaiki Tebing Global( IFSC), pendaki diperbolehkan mengulang pemanjatannya bila kejuaraan dihentikan sebab lawannya false mulai.
Watson kesimpulannya memanjat balik seorang diri. Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 ini nampak lebih aman serta yakin diri dibanding dengan pemanjatan- pemanjatan lebih dahulu. Terlebih, ia memperoleh sokongan pula dari pemirsa.
Semenjak dini kejuaraan, tiap julukan Watson dipanggil pembaca kegiatan, senantiasa terdengar sorak- sorai dari pemirsa. Watson disambut bersemangat oleh mereka.
Para pemirsa, yang berkenan berpanas- panasan, tidak mau melupakan kelakuan si pemegang rekor bumi. Mereka kesimpulannya memperoleh hidangan menarik dari Watson.
Sejujurnya, tidak banyak perbandingan antara Wujiang serta Bali. Di satu bagian, memanjat menaiki tebing merupakan berolahraga yang pada dasarnya tidak membolehkan Kamu buat 100 persen tidak berubah- ubah. Aku nyaris berhasil di Wujiang, jadi aku tidak sangat kecewa dengan itu,” cakap Watson.
Kembali selaku tingkatan keempat, sedikit di dasar ekspektasi. Tetapi, sehabis pertandingan, aku menelepon instruktur aku, serta ia berkata pada aku buat menyambut energi saing aku, menyambut keadaan yang membuat aku hebat, serta melaksanakan apa yang aku jalani lagi, serta hasilnya luar lazim,” ucapnya lagi.
Rekor Watson membuktikan gimana kompetisi memanjat menaiki tebing bertambah hebat. Ia sudah melesat, menghasilkan batasan atas yang terus menjadi kilat, dan buatnya melindungi jarak dari para pendaki tebing yang lain.
Di bagian lain, jalan keluar rekor bumi ini pula terus menjadi berikan tantangan serta cambukan untuk pendaki Indonesia buat balik melaksanakan perihal yang serupa. Saat sebelum Watson timbul dalam catatan pemegang rekor bumi, julukan pendaki Indonesia lebih dahulu menghiasi catatan itu semenjak 2021.
Kiromal ialah pendaki putra Indonesia yang membuka asal usul jalan keluar rekor bumi dengan melewati memo durasi pendaki Iran, Reza Alipour( 5, 48 detik), yang dicetak pada seri Piala Bumi 2017 di Nanjing, Cina. Ia membongkar rekor bumi kepunyaan Alipour dengan memo 5, 25 detik pada seri Piala Bumi 2021 di Salt Lake City, Amerika Sindikat, 28 Mei 2021.
Rekor itu dipecahkan di pertandingan yang serupa oleh pendaki Indonesia, Veddriq Leonardo, dengan 5, 20 detik. Sehabis itu, Veddriq serta Kiromal bergantian membongkar rekor bumi.
Pada 2022, Kiromal balik membongkar rekor bumi serta menajamkannya sampai 4 kali dalam sebagian seri Piala Bumi. Kiromal apalagi jadi pendaki awal yang dapat memanjat dalam durasi 5 detik pada Piala Bumi Chamonix, Perancis, 2022.
Rekor itu dipecahkan satu tahun setelah itu oleh Veddriq. Di Piala Bumi Seoul, Veddriq jadi orang awal yang dapat memanjat di dasar 5 detik, persisnya 4, 98 detik.
Sedangkan julukan Kiromal” lenyap” dari catatan penerbit pengecap rekor bumi selama 2023 serta 2024, Veddriq tergantikan Watson semenjak seri Piala Bumi 2024 Wujiang. Watson pula 2 kali membongkar rekor bumi pada pertandingan itu.
Sesungguhnya, di pentas Olimpiade Paris 2024, Veddriq luang membongkar rekor bumi. Veddriq membandingi memo durasi 4, 79 detik kepunyaan Watson.
Tetapi, Watson meruncingkan memo waktunya 2 kali buat menegapkan letaknya selaku pemegang rekor bumi. Sehabis mencatatkan 4, 75 detik pada sesi penyisihan, Watson menajamkannya jadi 4, 74 pada small akhir ataupun perampasan tempat ketiga.
Watson balik menghindar. Semenjak dikala itu, belum terdapat yang menggoyahkan letaknya selaku orang tercepat di bilik memanjat menaiki.
Tahun ini, kala memanjat menaiki tebing speed Indonesia diprogramkan dalam tahap cooling down sehabis melampaui tahun yang padat pada 2024, para atletnya balik mencari rekor bumi. Terdapat pola pikir berlainan kala yang dikejar merupakan rekor, ternyata medali.
Kiromal, misalnya, luang tergelincir kala berupaya melaksanakannya pada semifinal. Tutur pendaki asal Batang, Jawa Tengah, ini, ia menghasilkan tenaganya 100 persen. Resikonya besar. Bila fokus tersendat sedikit saja, tergelincir hendak amat bisa jadi terjalin.
Dengan rekor bumi yang kian mengecil waktunya, Kiromal terus menjadi termotivasi buat mengejar. Pendaki berumur 24 tahun ini telah membuktikan kenaikan dengan membongkar rekor individu 4, 75 detik di Wujiang. Dikala itu, ia menipiskan jarak ke rekor bumi cuma jadi 0, 01 detik saja.
Veddriq pula serupa. Jalan keluar rekor bumi jadi sasaran penting para pendaki Indonesia, tercantum Veddriq, kala ditanya tekad mereka pada tahun ini.
Aku mau memo durasi lebih runcing, lebih kecil. Jika dapat memanglah rusak rekor lagi, itu jadi sasaran, terlebih dahulu sempat pegang rekor bumi. Jadi, harapannya dapat mencapai hasil itu lagi, tidak hanya menjaga hasil di Olimpiade,” ucap Veddriq.
Sasaran itu pasti tidak sangat muluk untuk Veddriq yang memiliki pengalaman membongkar rekor bumi sekalian mencapai medali kencana Olimpiade. Tetapi, tahun ini, ia pula berlomba- lomba dengan penyembuhan luka jemari yang telah menderanya semenjak saat sebelum Olimpiade.
Sampai sesi 16 besar di Bali, memo durasi Veddriq pula sedang pada nilai 5 detik. Tetapi, walaupun belum sukses mengantarnya ke semifinal, Veddriq sukses memanjat lebih kilat pada perempat akhir dengan finis dalam durasi 4, 97 detik.
Sedangkan itu, pada zona gadis, rekor bumi sedang dipegang oleh Aleksandra” Ola” Miroslaw semenjak 2021. Ola apalagi kian mendekati pendapatan terkini sehabis meruncingkan rekornya di Olimpiade Paris 2024 dengan memo durasi 6, 06 detik.
Rekor Ola pula jadi tantangan serta pecut untuk pendaki gadis Indonesia, Memaksa Made Rita Bunga Bidadari. Sehabis Mesa Susanti membongkar rekor bumi pada 2019, belum terdapat lagi pendaki gadis Indonesia melaksanakan perihal yang serupa.
Memaksa sempat mengecap durasi 6, 364 detik, membongkar rekor Asia pada Asian Permainan Hangzhou 2022. Pendaki asal Buleleng, Bali, ini mematok tidak cuma melewati durasi Ola, namun pula jadi pendaki gadis awal yang dapat mencapai durasi di dasar 6 detik.
Perkenankan Ola jadi Ola serta Memaksa jadi Memaksa. Yang berarti Memaksa fokus pada tujuan sendiri,” cakap Memaksa dikala ditanya optimismenya mengejar Ola.
Dengan rekor bumi yang lalu teratasi kesekian kali, bumi memanjat menaiki tebing speed beranjak lebih kilat dari lebih dahulu. Pada titik inilah, para pendaki, paling utama dari Indonesia, bawa tekad buat lalu menantang diri, mendobrak batasan keahlian, apalagi bila itu melawan gaya tarik bumi.