Country Manager Synology, Clara Hsu, menekankan perlunya kesiapan industri dalam mengalami serbuan siber yang terus menjadi petaka bagi negara di tahun 2025. Serbuan siber, spesialnya ransomware, membuktikan gaya kenaikan yang membahayakan di Indonesia. Tubuh Siber serta Isyarat Negeri( BSSN) menulis lebih dari 120 juta serbuan siber selama tahun 2024, dengan ransomware jadi salah satu bahaya penting.
Kejadian kendala pada Pusat Informasi Nasional( PDN) tahun kemudian jadi fakta jelas alangkah masifnya akibat serbuan siber, tidak cuma untuk korporasi, namun pula kepada kelancaran layanan khalayak.
Menjawab suasana ini, Country Manager Synology, Clara Hsu, menekankan perlunya kesiapan industri dalam mengalami bahaya siber yang terus menjadi mutahir.
Beliau mengklaim, ActiveProtect muncul selaku pemecahan proteksi informasi yang kuat, tetapi senantiasa gampang dipakai serta diatur. Dengan begitu, pelakon bidang usaha bisa fokus pada operasional tanpa dibayangi kebingungan kehabisan informasi dampak serbuan siber,” ucap Clara Hsu dalam penjelasan resminya, Pekan( 23 atau 2 atau 2025).
ActiveProtect sendiri ialah pemecahan proteksi informasi berintegrasi yang mencampurkan fitur lunak penahanan, server, serta penyimpanan dalam satu sistem.
