Tawaran Caesars Palace Times Square Belum Sepenuhnya Mati, Kata CEO SL Green Marc Holliday – New York — Dalam perkembangan terbaru yang menarik perhatian industri kasino dan properti, Marc Holliday, CEO SL Green Realty Corp, menyatakan bahwa tawaran Caesars Palace Times Square belum sepenuhnya berakhir. Meskipun proyek ambisius los303 tersebut sempat diragukan kelanjutannya setelah sejumlah hambatan politik dan regulasi, Holliday menegaskan bahwa pihaknya masih berkomitmen untuk mencari jalan menuju realisasi dari visi kasino ikonik di jantung Manhattan.
Pernyataan tersebut disampaikan pada awal Oktober 2025 dalam sesi earnings call triwulanan SL Green, di mana Holliday menyinggung proyek tersebut sebagai “masih hidup secara strategis dan operasional,” meskipun menghadapi persaingan ketat dari proposal kasino lain di wilayah New York City.
🏙️ Visi Ambisius: Caesars Palace di Times Square
Proposal Caesars Palace Times Square pertama kali diumumkan pada akhir 2022 sebagai kolaborasi antara SL Green Realty Corp, Caesars Entertainment, dan Jay-Z’s Roc Nation. Rencana ini bertujuan untuk mengubah Gedung 1515 Broadway — yang juga merupakan rumah bagi teater The Lion King — menjadi kompleks kasino-hotel mewah di tengah distrik hiburan paling terkenal di dunia.
Konsepnya bukan sekadar menghadirkan kasino, melainkan transformasi kawasan Times Square menjadi pusat hiburan terpadu yang mencakup teater Broadway, restoran kelas dunia, area ritel premium, serta hotel bergaya Caesars Palace yang berkelas global.
“Caesars Palace Times Square bukan hanya tentang perjudian. Ini tentang menghidupkan kembali jantung Manhattan, memberikan dampak ekonomi yang berkelanjutan, dan mengembalikan Times Square ke era keemasannya,” kata Holliday dalam konferensi tersebut.
💼 Tantangan Regulasi dan Persaingan Lisensi
Proyek ini menghadapi tantangan besar setelah Komisi Permainan Negara Bagian New York (NYSGC) mengumumkan akan menerbitkan hanya tiga lisensi kasino downstate, yang menarik perhatian dari sejumlah raksasa industri. Selain Caesars dan SL Green, kandidat kuat lainnya termasuk:
-
Resorts World New York City (Queens), yang berpotensi meningkatkan statusnya dari racino menjadi kasino penuh.
-
MGM Empire City (Yonkers), yang juga berharap mendapatkan lisensi serupa.
-
The Related Companies dan Wynn Resorts, yang mengusulkan proyek kasino mewah di Hudson Yards.
-
Las Vegas Sands, dengan rencana besar di Long Island.
Dengan kompetisi sengit ini, Caesars Times Square menghadapi jalan yang berat. Selain itu, oposisi dari komunitas Broadway dan sejumlah anggota dewan lokal turut memperlambat momentum proyek tersebut. Para kritikus berpendapat bahwa kehadiran kasino dapat “mengubah karakter budaya Times Square” dan meningkatkan risiko sosial seperti kemacetan serta ketergantungan judi.
Namun, Holliday membantah kekhawatiran tersebut, menyebut bahwa Caesars dan mitranya telah menyusun rencana mitigasi sosial dan ekonomi yang dirancang dengan hati-hati.
“Kami telah bekerja sama dengan komunitas teater, pelaku bisnis lokal, dan regulator untuk memastikan proyek ini membawa manfaat nyata — bukan beban,” ujarnya.
💰 Dampak Ekonomi dan Potensi Penciptaan Lapangan Kerja
Jika disetujui, proyek Caesars Palace Times Square diproyeksikan menciptakan lebih dari 5.000 lapangan kerja langsung dan tidak langsung, serta menghasilkan pendapatan pajak tahunan hingga $200 juta bagi kota New York.
SL Green dan Caesars berkomitmen untuk mengalokasikan sebagian keuntungan ke program pengembangan komunitas lokal, termasuk peningkatan keamanan publik, revitalisasi teater Broadway, dan inisiatif ekonomi untuk usaha kecil di sekitar distrik Times Square.
Selain itu, proyek ini diperkirakan akan meningkatkan tingkat hunian hotel di Midtown Manhattan yang sempat menurun pasca-pandemi COVID-19, serta memperkuat posisi New York sebagai destinasi wisata global yang tidak hanya mengandalkan teater dan museum, tetapi juga hiburan modern berkelas dunia.
“New York adalah kota yang selalu beradaptasi dengan zaman. Kami percaya proyek ini adalah langkah alami berikutnya dalam evolusi Times Square,” tambah Holliday.
🏗️ Status Proyek Saat Ini: “Belum Mati, Hanya Tertunda”
Meskipun rumor sempat menyebutkan bahwa Caesars Palace Times Square telah kehilangan momentumnya, Holliday menegaskan bahwa negosiasi dengan regulator dan pemangku kepentingan terus berlanjut. Menurutnya, banyak pihak keliru menganggap proyek tersebut dibatalkan hanya karena belum ada pengumuman resmi dari dewan permainan negara bagian.
“Proyek ini masih dalam tahap strategis,” jelas Holliday. “Kami terus berkomunikasi dengan pihak berwenang dan memperbarui proposal kami agar sesuai dengan prioritas sosial dan ekonomi negara bagian.”
Sumber internal SL Green juga mengindikasikan bahwa mereka masih aktif menyiapkan rencana modifikasi desain dan studi dampak lingkungan yang lebih ramah publik. Caesars, di sisi lain, tetap menegaskan komitmennya terhadap proyek tersebut, menyebutnya sebagai “kesempatan historis” untuk membawa merek Caesars ke pusat kota terbesar di Amerika Serikat.
🎭 Kolaborasi dengan Dunia Hiburan: Kunci Unik Proyek
Salah satu aspek paling menarik dari proposal ini adalah kemitraan dengan Roc Nation, perusahaan hiburan yang didirikan oleh Jay-Z. Roc Nation direncanakan berperan dalam kurasi hiburan, konser, dan acara sosial yang akan digelar di kompleks kasino tersebut.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjembatani dunia perjudian dengan budaya pop, musik, dan pertunjukan Broadway, menciptakan ekosistem hiburan yang belum pernah ada sebelumnya di New York City.
“Dengan Roc Nation di sisi kami, kami dapat memastikan bahwa proyek ini akan mewakili semangat dan keberagaman budaya New York,” kata Holliday dengan optimis.
🔮 Masa Depan Proyek dan Harapan Investor
Para analis real estate menilai bahwa meskipun Caesars Palace Times Square menghadapi hambatan politik dan sosial, proyek ini masih memiliki peluang besar berkat kekuatan finansial dan pengalaman SL Green serta Caesars Entertainment dalam mengelola destinasi hiburan besar.
Investor melihat bahwa jika New York memutuskan untuk memperluas lisensi kasino di masa depan, proyek ini akan menjadi kandidat utama karena daya tarik lokasinya yang tak tertandingi.
“Times Square adalah simbol global. Tidak ada tempat lain di dunia yang bisa menghadirkan visibilitas seperti ini,” ujar Holliday menutup sesi tanya jawab.
🏁 Kesimpulan
Meskipun masa depan Caesars Palace Times Square masih menggantung di antara ambisi dan realitas politik, pernyataan terbaru dari Marc Holliday menegaskan bahwa proyek ini belum mati. SL Green dan Caesars masih berjuang untuk menjadikan impian kasino di jantung Manhattan sebagai kenyataan.
Jika berhasil, proyek ini bukan hanya akan mengubah wajah Times Square, tetapi juga menandai era baru bagi industri kasino perkotaan — di mana hiburan, budaya, dan ekonomi berpadu dalam satu panggung megah di pusat dunia.
