Film Terbaik Sekali Lagi, Ethan Hunt!- Film Mission: Impossible – The Akhir Reckoning sarat gradasi nostalgia, senantiasa melajukan adrenalin.
Apa yang diharapkan kala merambah gang hitam bioskop menyaksikan film seri Mission: Impossible? Konspirasi? Pembangkangan Si Agen kencana69 Dentuman besar? Kejar- kejaran? Dasar jam akrobatik? Di seri kedelapannya, seluruh itu terdapat, serta sedang ditambahkan bahan penuh emosi, karena kabarnya ini merupakan seri terakhir petualangan Ethan Hunt itu.
Segmen pembuka Mission: Impossible- The Akhir Reckoning merupakan penggambaran grafis bongkahan piksel biru berdebar serta berkeliling. Menontonnya di bioskop berteknologi IMAX melayankan kehebohan tertentu; kepala rasanya turut berkeliling. Bongkahan piksel biru itu merupakan kompetitor yang wajib dibasmi Ethan Hunt( Tom Cruise).
Wajah andalan kita itu lalu penuhi layar. Garis- garis di mukanya kian jelas. Pipinya tidak lagi lancip. Rambutnya kira- kira berhamburan dengan bagian sisi menutupi telinganya. Ia memasukkan” kaset” film berpita ke dalam pemutar VHS. Dari tv botol terdengar perintah kewajiban terkini buat Ethan.
Fitur analog digunakan sebab ranah digital lagi dipahami ide tiruan bernama The Entity. Suara pada kaset pita VHS itu kepunyaan Kepala negara AS Erika Sloane yang lebih dahulu berprofesi Ketua CIA. Ia menarangkan sebabnya bertamu Ethan dengan metode itu serta mengantarkan dapat kasih mendalam.
” Bila bukan sebab pengabdian tanpa letih Kamu serta regu, alam terasa berlainan. Tiap resiko yang Kamu ambil, tiap teman yang berdedikasi dalam tujuan, tiap dedikasi perorangan Kamu, membuat mentari senantiasa bercahaya tiap pagi. Telah 35 tahun kedatangan Kamu di area kami—ditebus IMF dari bui. Walaupun Kamu senantiasa membangkang, Kamu tidak sempat mengecewakan kita. Kamu senantiasa jadi harapan di waktu- waktu susah. Aku menginginkan Kamu semacam itu saat ini,” sedemikian itu Kepala negara Sloane membuka obrolan dengan agen andalannya malam itu.
Kepala negara Sloane( diperankan Angela Basset) lalu menggambarkan ketegangan yang lagi dialami AS, serta pula seantero alam. Semenjak lulus dari mara ancaman di Austria( dalam seri Meter: I- The Dead Reckoning) ide tiruan bernama Entity sudah meguasai alam siber serta mencampuradukkan bukti. Bumi mengalami kekalutan data digital. Banyak orang kehabisan pegangan agama.
Lebih kurang baik lagi, sedang tutur Sloane, Entity sudah menghimpun pengikut ekstrem yang menyelinap di sendi- sendi rezim, tercantum AS. Para penyelinap ini berencana melepas peluru kendali nuklir ke 9 negeri besar. Ethan berpotensi mengentikan bahaya itu sebab ia menggenggam kunci( sungguhan kunci berupa salib) yang dapat mengacak isyarat inti Entity.
” Agen Hunt, Ethan, berserahlah, bila tidak ingin tanganmu bergelimang darah masyarakat bumi. Catatan ini hendak sirna dalam 5 detik. Pulanglah, Ethan, serta serahkan kunci itu pada kita,” tutup Sloane. Seperti itu tujuan yang wajib didapat Ethan.
Segmen pembuka seri ini kira- kira berlainan dengan film- film Mission Impossible lebih dahulu. Pada seri kelima, Meter: I Fallout( 2018), misalnya, segmen ikonik berbentuk perintah tujuan terkini timbul sehabis segmen kelakuan membentangkan Ethan menyelinap ke pesawat pengangkut bom kepunyaan disiden Chechnya benar sehabis bebas alas.
Kali ini, sutradara Christopher McQuarrie” berimprovisasi” sedikit. Segmen bermuatan perintah tujuan langsung dipaparkan jauh luas di dini film bertempo nyaris 3 jam ini. Segmen kelakuan yang lazim jadi pembuka, diisi oleh perintah berwarna sentimentil oleh kepala negara langsung, bukan dari Kepala Impossible Mission Force( IMF), institusi fantasi di dasar CIA yang menaungi Ethan.
Nostalgia penuh aksi
Alur narasi kemudian beranjak menyikapi” perintah kepala negara” itu. Segmen kelakuan dasar jam diawali dari bui di Vienna, Austria, tempat Ethan serta Paris( Pom Klementieff) ditawan. Ethan mengelabui sipir memakai masker karet andalannya. Semenjak dari mari, pemirsa langsung dikenalkan dengan regu terkini Ethan—salah satunya Paris, serta pula Degas( Greg Tarzan Davis).
Ketegangan sedikit mengendur kala regu ini bertemu dengan teknisi serba dapat Luther Stickell( Ving Rhames) serta Benji Dunn( Simon Pegg) di tempat rahasia. Mereka berpelukan, semacam tidak beranggapan dapat terkumpul balik. Mereka membahas Entity serta mengonsep jalan keluarnya. Ethan pula berjumpa balik dengan Grace( Hayley Atwell) yang kecekatan tangannya segesit pencuri.
Alur film disisipi potongan- potongan segmen dari film- film Meter: I terdahulu; mulai dari Ethan turun leluasa melawan gaya tarik bumi pada Meter: I 1( 1996) sampai menaiki bangunan Burj Khalifa di Meter: I Ghost Protocol( 2011). Bagian segmen itu berikan nostalgia alangkah durasi sudah lalu kilat.
Serial bioskop spionase ini sudah berumur nyaris 30 tahun, ataupun dekat 60 tahun semenjak serial televisinya terbang. Tom Cruise, si agen Ethan Hunt, tahun ini berumur 62 tahun. Antagonis di film terus menjadi mutahir; mulai dari buta hati ataupun pengkhianat negeri sampai yang tidak berbentuk semacam ide tiruan. Namun lakonnya senantiasa serupa dengan wujud raga yang kian menggempal.
Lalu, apakah aksi- aksi yang disuka pemirsa mengendur pada seri kedelapan ini? Rasanya, kita( pemirsa) merupakan bagian dari bumi yang memimpikan wujud juru selamat yang diperankan Tom Cruise semenjak 29 tahun dahulu. Cruise menjelma jadi Ethan sang pembangkang yang bisa diharapkan.
Hingga, kita sedang dapat bersandar hening kunyah popcorn di bangku benyek bioskop kala Ethan tancap gas dengan mobil jip menjauhi dentuman di dalam tambang. Ataupun, kita dapat menahan nafas sejenak kala Ethan bertanding di atas pesawat berbaling- baling tunggal dengan Gabriel( Artikel Morales) yang berambisi dapat mengatur Entity.
Kelakuan stunt di atas pesawat merupakan pucuk ketegangan film ini. Hunt bergelantungan di penampang besi kapak, jatuh tubuh, sampai sukses bersandar di kokpit. Segmen di suatu ngarai di Afrika Selatan ini dibuat senyata bisa jadi.
Segmen lain yang tidak takluk tegangnya merupakan kala Hunt menyelam seseorang diri ke bawah Laut Bering buat masuk ke buntang kapal selam Sevastopol. Film tiba- tiba jadi amat sepi. Suara besi berderak serupa mengancamnya dengan desingan timah panas. Segmen ini pula didapat di dalam air sungguhan.
Hingga, Ethan Hunt yang nampak menua itu sedang dapat jadi harapan. Ia seakan orang nirkemanusiaan; hirau pada kebahagiaan alami orang, semacam ikatan perorangan, liburan bebas, ataupun semata- mata nikmatnya lama makan pagi di rumah. Bila tidak lagi berkelahi, Ethan tentu lagi tergesa- gesa mengejar penjahat ataupun tancap gas menjauhi serbuan.
Di film ini, keletihan nampak dalam cahaya mata Ethan, ataupun dekapan akrab pada teman- temannya. Ia merasakan kehabisan, tetapi tidak digali lebih dalam. Bagian empati orang malah nampak dari wujud kepala negara wanita berkulit gelap, Erika Sloane. Ia merupakan antitesis dari Donald Trump.
Bahaya Entity yang diucap Sloane dapat mencampuradukkan alam maya serta perekonomian bumi semacam didiamkan membendung. Ini kayaknya antara buat meneruskan susunan film Mission Impossible. Bila menyudahi saat ini, pemecahan dalam dokumen film sangat cetek. Bila Tom Cruise sedang mampu, tidak terdapat salahnya kita berambisi sekali lagi pada Ethan Hunt buat menangani kecurangan ide tiruan yang terus menjadi menggila dikala ini.
Sehabis lebih dari 2 dasawarsa berfungsi selaku agen rahasia Ethan Hunt, Tom Cruise sekali lagi menawan penggemar film kelakuan melalui penampilannya dalam film terkini waralaba Mission: Impossible, yang diberi kepala karangan sah Mission: Impossible– Dead Reckoning Part Two. Dengan segmen beresiko besar, kerja sama politik garis besar, serta visual yang mencengangkan, film ini ditaksir selaku pendapatan sinematik terbaik dalam asal usul seri Mission: Impossible. Tidak bingung bila banyak yang menyebutnya selaku“ film terbaik Ethan Hunt sepanjang ini”.
Balik ke Pangkal, melewati Ekspektasi
Disutradarai balik oleh Christopher McQuarrie, yang sudah jadi tangan kanan Cruise semenjak Mission: Impossible– Rogue Nation( 2015), Dead Reckoning Part Two melayankan ekspedisi penuh ketegangan yang tidak cuma memercayakan kelakuan dahsyat, tetapi pula daya penuh emosi kepribadian.
Film ini meneruskan langsung dari bagian awal yang luncurkan pada 2023, menyusul Ethan Hunt serta regu IMF dalam tujuan terakhir mereka buat mengakhiri intelek ciptaan bernama“ The Entity” yang terbebas kontrol serta mengecam semua bumi. Dalam film ini, Ethan tidak cuma mengalami kompetitor dari luar, tetapi pula bimbang hati yang mengguncang keyakinannya kepada kewajiban, kepatuhan, serta dedikasi.
Dengan ceruk narasi yang padat, pemeranan yang dalam, serta pengembangan ikatan dampingi figur yang kokoh, film ini bukan cuma mengenai kelakuan.“ Inilah momen di mana Ethan Hunt merasa sangat orang,” ucap McQuarrie dalam rapat pers garis besar.
Kelakuan Jelas Tanpa CGI Berlebihan
Semacam tradisinya, Cruise senantiasa berkomitmen melaksanakan segmen kelakuan beresiko tanpa aktor pengganti. Salah satu segmen sangat dibahas merupakan kala Ethan wajib melompat dari pesawat tentara C- 17 pada ketinggian berlebihan sembari mengalami gejolak angin besar. Segmen itu betul- betul dicoba Cruise tanpa dampak visual pc.
Segmen lain yang jadi viral merupakan kejar- kejaran sepeda motor di tebing bersalju Norwegia, di mana Cruise melompat dari sepeda motor langsung ke helikopter yang melambung kecil.“ Aku mau pemirsa betul- betul merasakan adrenalin yang serupa dengan yang dialami Ethan,” kata Cruise dalam tanya jawab khusus dengan Empire Magazine.
Performa Pendukung yang Kuat
Tidak hanya Cruise, film ini pula menunjukkan akting brilian dari Rebecca Ferguson selaku Ilsa Faust, Hayley Atwell selaku Grace, serta Simon Pegg dan Ving Rhames selaku regu loyal Ethan. Yang mencuri atensi kali ini merupakan Vanessa Kirby selaku White Widow, yang peranannya lebih penting serta lingkungan dibandingkan film lebih dahulu.
Salah satu kejutan besar tiba dari kepribadian antagonis terkini yang diperankan oleh bintang film Inggris, Richard Armitage, selaku mantan agen IMF yang membelot serta berkawan dengan The Entity. Cirinya tidak cuma kasar serta kejam, namun pula menaruh era kemudian suram yang berhubungan langsung dengan Ethan.
Aplaus dari Komentator serta Penonton
Film ini menemukan sambutan luar lazim dari komentator. Web agregator Rotten Tomatoes menulis angka 96% dari komentator serta 94% dari pemirsa. Komentator film tua dari The Guardian, Peter Bradshaw, mengatakan film ini selaku“ standar kencana untuk film kelakuan modern.”
Di Indonesia, penayangan kesatu film ini di XXI Plaza Indonesia pada 9 Juli 2025 disambut hidup. Karcis sold- out dalam 2 jam, serta alat sosial dibanjiri keterangan positif. Warganet menyebutnya selaku“ penutup sempurna untuk hikayat Ethan Hunt”.
Akhir Suatu Masa?
Walaupun belum terdapat verifikasi sah kalau ini merupakan film terakhir Tom Cruise selaku Ethan Hunt, banyak pihak menyangka Dead Reckoning Part Two selaku penutup elok untuk cerita jauh si agen rahasia. Dalam salah satu segmen puncak, Ethan membagikan monolog reflektif mengenai maksud dedikasi serta bobot melindungi bumi. Segmen itu membuat banyak pemirsa meneteskan air mata.
“ Bila ini memanglah film terakhir aku selaku Ethan Hunt, hingga aku sudah membagikan segalanya,” ucap Cruise dikala pemutaran kesatu di Cannes, Prancis.
Tetapi, Paramount Pictures sedang mencadangkan mungkin buat spin- off ataupun re- genarisi kepribadian, begitu juga sudah berhasil dicoba oleh waralaba semacam James Bond ataupun Fast& Furious. Julukan Hayley Atwell disebut- sebut selaku calon penting buat mengetuai perkembangan cerita IMF.
Partisipasi Jelas ke Pabrik Film
Tidak cuma dari bidang narasi serta kelakuan, film ini pula membagikan akibat besar kepada pabrik perfilman garis besar. Dengan bujet penciptaan dekat USD 290 juta, Dead Reckoning Part Two sukses mengecap pemasukan awal global lebih dari USD 320 juta cuma dalam 5 hari. Nilai ini menjadikannya selaku salah satu film dengan awal terlaris di tahun 2025.
Pengamat film dari Universitas Indonesia, Dini hari Ramaditya, melaporkan kalau kesuksesan film ini men catat kebangkitan perfilman blockbuster sehabis luang lemah dampak endemi serta bidasan konten digital.“ Pemirsa balik ke bioskop sebab mau merasakan pengalaman sinematik sebetulnya. Ethan Hunt membagikan itu,” ucap Dini hari.
Peninggalan Ethan Hunt
Semenjak kedatangan pertamanya pada tahun 1996, Ethan Hunt sudah menjelma jadi simbol kelakuan modern yang melewati batasan angkatan. Berlainan dengan kepribadian agen rahasia yang lain, Ethan tidak cuma tergantung pada gadget ataupun daya otot, melainkan pada intelek, etika, serta komitmen pada teman- temannya.
Saat ini, 2 puluh 9 tahun sehabis debut pertamanya, Ethan Hunt senantiasa relevan, fresh, serta menginspirasi. Beliau bukan cuma bahadur film, tetapi pula ikon kekuatan serta kegagahan.
Kesimpulan
Mission: Impossible– Dead Reckoning Part Two merupakan fakta kalau dengan pengabdian penuh, suatu waralaba dapat senantiasa menyala tanpa kehabisan jiwanya. Tom Cruise serta regu penciptaan membagikan hidmat terbaik buat kepribadian Ethan Hunt sekalian menyuguhkan kelakuan sinematik yang susah ditandingi.
Bila ini betul film terakhirnya, hingga cuma satu perihal yang dapat kita ucapkan: Dapat kasih, Ethan Hunt. Sekali lagi, kalian sudah melindungi bumi