Home » Berkah Terakhir Paus Fransiskus serta Audiensi Awal Paus Leo XIV

Berkah Terakhir Paus Fransiskus serta Audiensi Awal Paus Leo XIV

Berkah Terakhir Paus Fransiskus serta Audiensi Awal Paus Leo XIV

Berkah Terakhir Paus Fransiskus serta Audiensi Awal Paus Leo XIV – Paus Fransiskus serta Paus Leo XIV meletakkan atensi yang besar pada Gaza.

Sedang lengket dalam ingatan kita, performa terakhir Paus Fransiskus dikala merahmati Urbi et Orbi pada 20 April 2025. los303 Dari teras Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus mengantarkan rasa prihatin kepada perang di Timur Tengah.

Beliau mengatakan Gaza selaku tempat bentrokan yang seram, menimbulkan kematian serta kebangkrutan, dan menghasilkan suasana manusiawi yang menggemparkan serta memasygulkan.

Aku harap sekali lagi supaya lekas dicoba penghentian senjata di Rute Gaza, pembebasan para jaminan, serta akses kepada dorongan manusiawi,” tutur Paus Fransiskus dalam catatan Paskah. Beliau pula menekan warga global berperan serta membagikan dorongan pada banyak orang yang kelaparan yang memimpikan era depan yang rukun.

Jeritan mengenai perdamaian serta imbauan buat menaruh senjata serta berpindah ke perbincangan balik diucapkan Paus Fransiskus di akhir hayatnya. Paus Fransikus meninggal pada umur 88 tahun bertepatan pada 21 April 2025.

Audiensi awal Leo XIV

Senada dengan pendahulunya Paus Fransiskus, Paus Leo XIV dalam audiensi biasa pertamanya di Alun- alun Santo Petrus, 21 Mei 2025, balik menekankan suasana di Gaza. Di hadapan dekat 40. 000 orang yang muncul, Paus melantamkan dorongan manusiawi buat menggapai Rute Gaza serta memberhentikan” kesedihan batin” rakyatnya.

Mantan Elementer Robert Prevost dari Chicago itu mengawali audiensi dengan rekreasi kisaran piazza dengan mobil paus serta menyudahi buat merahmati sebagian bocah.

Beliau membagikan damai spesial pada sebagian golongan pengunjung. Leo berdialog dalam bahasa Inggris, Spanyol yang lancar, dan bahasa Italia.

Aku balik mengantarkan permohonan ikhlas buat memperbolehkan masuknya dorongan manusiawi yang bergengsi ke Gaza. Aku pula memohon buat memberhentikan konflik yang biayanya amat mahal, dibayar oleh kanak- kanak, orang berumur, serta orang sakit,” tuturnya.

Puluhan ribu masyarakat Palestina di Gaza berpulang dalam serbuan yang dilancarkan Israel semenjak Oktober 2023. Beberapa besar korban merupakan kanak- kanak serta wanita. Dorongan Paus Leo XIV ini diserukan satu hari sehabis Inggris serta beberapa negeri Eropa mengutip tindakan lebih jelas kepada Israel.

Audiensi biasa mingguan ialah Audiensi Kepausan yang diadakan tiap Rabu di Alun- alun Santo Petrus ataupun di Auditorium Paulus VI. Audiensi ini jadi peluang untuk pemeluk Kristen mencermati catatan dari Paus, berharap bersama, serta berhubungan dengan komunitas Kristen yang lain. Paus umumnya mengantarkan catatan serta berkah pada pemeluk yang muncul. Audiensi ini ialah salah satu adat- istiadat berarti dalam kehidupan Gereja Kristen.

Suasana Gaza

Israel lalu melancarkan serbuan ke area Palestina, paling utama di Gaza. Sepanjang 18 bulan semenjak serbuan Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel melaksanakan serbuan hawa, penyergapan, serta blokade di Gaza.

Serbuan 7 Oktober 2023 ke Israel yang membunuh 1. 200 orang serta menyandera 251 orang yang dicoba Hamas sedang jadi alibi Israel buat lalu melanda wikayah Palestina sampai saat ini. Beberapa besar jaminan sudah dibebaskan dalam sela waktu penghentian senjata, namun Israel beriktikad kalau Hamas sedang menahan 58 jaminan serta 23 di antara lain dibilang sedang hidup.

Sekurang- kurangnya 2. 749 orang berpulang semenjak Israel meneruskan operasinya. Jumlah korban berpulang dengan cara totalitas semenjak perang rusak jadi 52. 862 orang.

Suasana ini diperparah dengan pengepungan Israel kepada seluruh dorongan buat Palestina. Perserikatan Bangsa- Bangsa pada 20 Mei 2025 menghasilkan salah satu peringatan sangat menekan mengenai darurat manusiawi serta kelaparan di area Palestina. Semenjak diberlakukan pengepungan pada 2 Maret 2025, terdaftar cuma 9 truk dorongan dari 500 truk yang diizinkan melampaui pinggiran buat didistribusikan pada masyarakat di Gaza.

Atmosfer iba serta khusyuk menyelimuti Kota Vatikan dalam 2 momen memiliki yang terjalin dalam durasi nyaris berbarengan: berkah terakhir dari Paus Fransiskus serta audiensi khalayak awal Paus Leo XIV. Bumi melihat gayung berantai kepausan beralih tangan, tidak cuma dalam bentuk jenjang Gereja Kristen, namun pula dalam impian serta berkah miliaran pemeluk di semua arah bumi.

Paus Fransiskus: Akhir Suatu Zaman

Jorge Mario Bergoglio, yang diketahui selaku Paus Fransiskus semenjak 13 Maret 2013, mengantarkan berkah terakhirnya dari teras Basilika Santo Petrus pada hari Kamis petang, dalam suatu ekaristi terima kasih yang dihadiri ribuan pemeluk serta ditayangkan langsung ke semua bumi. Dalam pidatonya yang memegang, Paus Fransiskus mengenang ekspedisi kebatinan serta pastoralnya sepanjang lebih dari satu dasawarsa mengetuai Gereja Kristen.

“ Dengan seluruh kehinaan batin, aku akseptabel kasih pada Tuhan yang sudah menuntun tahap aku, walaupun kaki ini tidak senantiasa kokoh. Aku akseptabel kasih pada Kamu seluruh, pemeluk Allah, yang sudah berjalan bersama aku dalam senang serta gelisah,” ucap Paus Fransiskus, dengan suara yang kadangkala terhambat oleh marah.

Momen itu jadi pucuk dari pembatalan dirinya yang diumumkan 2 bulan lebih dahulu, sebab alibi kesehatan. Paus berumur 88 tahun itu mengantarkan ambisinya buat“ mendampingi Gereja dalam berkah” di era senjanya, menjajaki jejak pendahulunya, Paus Benediktus XVI, yang pula mengundurkan diri pada 2013.

Dalam homili terakhirnya selaku atasan Gereja Kristen, Paus Fransiskus mengajak semua pemeluk buat senantiasa menjunjung perbincangan antaragama, perhatian kepada area, serta atensi kepada kalangan miskin— 3 tema yang jadi tiang pontifikatnya.

Paus Leo XIV: Impian Terkini Gereja

Satu hari sehabis berkah terakhir Paus Fransiskus, Paus Leo XIV tampak buat awal kalinya dalam audiensi biasa di Alun- alun Santo Petrus. Ribuan pengunjung serta pemeluk dari bermacam negeri terkumpul buat memandang serta mengikuti atasan terkini mereka. Dalam atmosfer yang dipadati antusiasme, Paus Leo XIV tampak dengan senyuman hangat serta isyarat penuh kasih.

Tersaring dalam Konklaf pada 17 Mei kemudian, Elementer Matteo Zuppi, Uskup Agung Bologna yang diketahui sebab pendekatannya yang humanis serta keterlibatannya dalam perbincangan rukun global, mengutip julukan Leo— merujuk pada Paus Leo Agung( era ke- 5), figur besar Gereja yang diketahui sebab keteguhannya membela kepercayaan di era darurat.

“ Aku memilah julukan Leo selaku hidmat pada seseorang mengangon besar, seseorang jembatan di era susah,” ucap Paus Leo XIV dalam sambutan pertamanya.“ Gereja hari ini mengalami tantangan yang berlainan, namun antusias kasih, kegagahan, serta jasa senantiasa serupa.”

Dalam ceramah bertempo 20 menit yang di informasikan dalam bahasa Italia, Inggris, serta Latin, Paus Leo XIV menekankan berartinya perdamaian, penguatan kepercayaan di masa digital, serta kelangsungan kepada kalangan belia. Beliau pula mengantarkan komitmennya buat meneruskan prioritas Paus Fransiskus, tercantum pembaruan Kuria Romawi serta pemberantasan pelecehan intim dalam area gereja.

Respon Dunia

Respon atas peralihan ini tiba dari bermacam arah. Atasan bumi, figur agama rute agama, dan pemeluk Kristen mengantarkan perkataan dapat kasih pada Paus Fransiskus serta aman pada Paus Leo XIV.

Kepala negara Italia, Sergio Mattarella, mengatakan Paus Fransiskus selaku“ mengangon garis besar yang sudah mengangkut suara batin batin bumi” serta menyongsong Paus Leo XIV selaku“ ikon pembaruan impian.”

Sedangkan itu, Bapak Ekumenis Konstantinopel, Bartolomeus I, mengatakan impian supaya Paus Leo XIV“ meneruskan ekspedisi ekumenis mengarah kesatuan pemeluk Kristiani.” Perkataan seragam tiba dari komunitas Ibrani serta Mukmin, yang sepanjang era Paus Fransiskus hadapi kenaikan perbincangan antariman.

Tantangan ke Depan

Paus Leo XIV mengutip gayung kepemimpinan di tengah tantangan besar: darurat keyakinan kepada institusi Gereja, penyusutan jumlah pemimpin di banyak negeri, dan keinginan buat menanggapi persoalan- persoalan kontemporer semacam pergantian hawa, evakuasi, serta kesenjangan sosial.

Diketahui selaku figur liberal tetapi berimbang, Paus Leo XIV diharapkan bisa menjembatani pihak konvensional serta liberal dalam Gereja. Beliau pula diketahui dekat dengan komunitas dasar serta aksi karismatik, dan aktif dalam perantaraan perdamaian di Afrika serta Timur Tengah.

Dalam audiensinya, Paus Leo XIV melantamkan“ Gereja yang lebih mengikuti dari mengajari,” suatu frasa yang menunjukkan pendekatan pastoralnya yang inklusif.

Paus Emeritus di Masa Baru

Paus Fransiskus saat ini sah menyandang titel Paus Emeritus, menjajaki adat- istiadat yang diresmikan oleh Paus Benediktus XVI. Beliau hendak berdiam di Asrama Mater Ecclesiae, tempat yang serupa dengan pendahulunya. Vatikan melaporkan kalau Paus Emeritus hendak hidup dalam berkah serta kontemplasi, tanpa aduk tangan dalam hal kepausan.

Paus Leo XIV mengantarkan dalam audiensinya kalau beliau hendak“ kerap mendatangi Paus Emeritus selaku kawan, pembimbing, serta penasehat.”

Penutup

2 momen dalam asal usul Gereja Kristen ini— perceraian yang penuh cinta serta sambutan yang penuh impian— jadi sesi terkini dalam kehidupan rohani pemeluk Kristen bumi. Paus Fransiskus meninggalkan peninggalan akhlak serta kebatinan yang mendalam, sedangkan Paus Leo XIV berjalan ke pentas bumi dengan tantangan besar serta antusias pembaruan.

Gereja Kristen, dengan seluruh kompleksitasnya, saat ini memandang era depan bersama seseorang atasan terkini yang bawa julukan Leo— raja hutan yang halus tetapi berani. Bumi menanti, serta pemeluk berharap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *