Tantri serta Arda Berkreasi Bersama

Tantri serta Arda Berkreasi Bersama

Tantri serta Arda Berkreasi Bersama – Pasangan musisi Tantri Syalindri serta Arda Hatna membuat lagu bersama. Terkini, Tantri bernyanyi.

Tantri Syalindri Ichlasari nama lain Tantri Kotak serta Hatna Danarda ataupun Arda lalu membuktikan kekompakannya selaku pendamping musisi serta silih mensupport dalam berkreasi. Sehabis tahun kemudian keduanya mengeluarkan lagu bertajuk” Berkembang Bersama”, Arda menghasilkan lagu” Orang Tidak Enakan” di tahun ini. Tantri turut memeriahkan buatan Arda dengan kiano 88 bernyanyi di akhir lagu” Orang Tidak Enakan”.

” Orang Tidak Enakan” jadi lagu terkini Arda selaku solois sehabis mengundurkan diri selaku vokalis band Naff. Lagu ini menceritakan mengenai ujung penglihatan orang Indonesia yang nyatanya berlainan antara empati dengan memusnahkan diri perlahan. Arda serta Tantri telah merilisnya pada Mei 2025.

” Ini salah satu( buatan) dengan entitas Arda Hatna, saya featuring Tantri,” ucap Arda dikala bertamu ke Sidang pengarang Kompas di Jakarta, Senin( 30 atau 6 atau 2025).

Ada pula lagu” Berkembang Bersama” jadi bingkisan perkawinan mereka yang ke- 10 tahun. Pada 2014, mereka membuat lagu perkawinan bertajuk” Dermaga Terakhir”.

Kerja sama dengan Arda jadi penyegaran untuk Tantri yang sepanjang ini terletak di alam aman dengan metode bunyi rock bersama Kotak. Di lagu” Orang Tidak Enakan”, Tantri terkini awal kali bersenandung dengan style semacam seseorang sinden.

Sepanjang ini, lagu yang mereka untuk bersama sedang semata- mata untuk seru- seruan semacam selaku catatan putar di layanan streaming nada digital serta aksi di alat sosial. Mereka belum berencana membuat konser bersama.

Walaupun bermukim bersama, terdapat tantangan yang wajib dilewati oleh Tantri serta Arda, semacam dalam menata durasi. Misalnya, Tantri wajib tampak dengan Kotak serta Arda lagi melakukan cetak biru solonya alhasil kurang terdapat durasi buat kanak- kanak.

” Memanglah nyatanya lebih susah bertugas serupa di dalam suatu keluarga. Sebab, kan, ini wajib memilah- milih, bila kita memakai perasaan, bila kita wajib handal. Jadi, ulasan yang terkadang di meja makan itu seharusnya mangulas mengenai keluarga, ini terkadang lebih banyak mangulas mengenai profesi,” ucap Tantri.

Dari bagian keseruan dalam berkreasi, mereka lebih gampang berpadu. Sampai dikala ini, Tantri serta Arda lalu berlatih dari musisi lain yang berkreasi bersama pendampingnya.

Dalam bumi nada Indonesia, kerja sama antara pendamping suami istri yang bersama musisi bukan perihal terkini. Tetapi, pendamping Tantri Syalindri Ichlasari, vokalis band Kotak, serta Arda Naff, vokalis band Naff, membagikan warna berlainan melalui karya- karya yang mereka lahirkan bersama. Tidak cuma memadukan batin dalam rumah tangga, keduanya pula saat ini memadukan jiwa dalam nada, menghasilkan keseimbangan yang kokoh antara cinta, buatan, serta pentas.

Cinta yang Berkembang di Tengah Nada

Tantri serta Arda menikah pada tahun 2014. Keduanya berawal dari kerangka balik nada rock pengganti serta pop rock, menghasilkan ikatan mereka tidak cuma penuh cinta tetapi pula gagasan. Sepanjang bertahun- tahun, walaupun aktif dengan cetak biru tiap- tiap, mereka senantiasa silih mensupport. Tetapi terkini dalam sebagian tahun terakhir keduanya mulai aktif bekerja sama dengan cara lebih terbuka dalam bumi nada.

“ Sesungguhnya dari dahulu kita kerap buat lagu serempak, tetapi karakternya perorangan, buat mengkonsumsi individu. Terkini belum lama kita merasa waktunya memberi dengan khalayak,” ucap Tantri dikala ditemui di sela- sela kegiatan peresmian single duet mereka di Jakarta, Jumat( 4 atau 7).

Lagu- Lagu Berjudul Kehidupan

Single awal mereka selaku duo diluncurkan dini tahun ini dengan kepala karangan” Selamanya Kita”, suatu lagu cinta yang penuh emosi serta penuh arti. Lagu ini menceritakan mengenai ekspedisi jauh ikatan, pasang mundur rumah tangga, dan komitmen buat lalu bersama. Film musiknya yang simpel tetapi memegang batin menemukan jawaban hangat dari penggemar.

“ Kita mau mengantarkan kalau cinta itu bukan cuma mengenai senyum serta tawa, tetapi pula peperangan, dedikasi, serta kebaikan hati,” tutur Arda.

Semenjak perilisan lagu itu, Tantri serta Arda telah tampak bersama di sebagian pentas nada, bagus di kegiatan tv ataupun pergelaran nada. Performa mereka senantiasa mengambil atensi sebab chemistry yang kokoh serta suara yang berbaur serasi.

Sanggar Kecil di Rumah, Tempat Seluruh Ilham Lahir

Di tengah banyak aktivitas tiap- tiap, Tantri serta Arda membuat sanggar kecil di rumah mereka di area Tangerang Selatan. Di tempat seperti itu banyak ilham lagu terwujud. Bagi Tantri, durasi sangat produktif mereka malah terjalin di malam hari sehabis kanak- kanak tidur.

“ Kadangkala jam 11 malam kita bersandar di sanggar, Arda bermain gitar, saya humming. Dari sana dapat lahir satu bagian, kemudian bertumbuh jadi lagu. Rasanya mengasyikkan, sebab kita dapat mengekspresikan marah bersama dalam wujud nada,” nyata Tantri.

Mereka pula mengatakan kalau cara inovatif mereka tidak senantiasa lembut. Perbincangan serta perbandingan opini sering timbul, paling utama sebab keduanya bersama perfeksionis. Tetapi, mereka malah memandang itu selaku daya.

“ Kita berlatih buat tidak bawa hal profesi ke ranah rumah tangga. Jika lagi membuat nada serta berlainan opini, kita dialog selaku rekan kegiatan. Tetapi sedemikian itu berakhir, balik selaku pendamping,” imbuh Arda.

Tantangan Berkreasi selaku Pasangan

Jadi pendamping yang bertugas bersama pasti memiliki tantangan. Salah satunya merupakan memilah durasi antara keluarga serta karir. Tantri serta Arda saat ini telah dikaruniai 2 anak, serta mereka akur kalau keluarga senantiasa no satu.

“ Saat sebelum ambil profesi ataupun rekreasi, kita senantiasa amati dahulu situasi kanak- kanak. Kita tidak ingin kehabisan momen berkembang bunga mereka,” ucap Arda.

Tantri yang luang hampa dari pentas sebagian durasi sebab fokus membesarkan anak, saat ini merasa waktunya lebih fleksibel. Beliau merasa tertolong sebab Arda pula amat ikut serta dalam hal rumah tangga.

“ Ia bukan cuma rekan bermusik, tetapi pula rekan hidup yang komplit. Ia ketahui bila wajib jadi musisi, bila wajib jadi papa, serta bila wajib jadi suami,” ucap Tantri dengan mesem.

Konsep Album Duet serta Rekreasi Intim

Keberhasilan single awal mereka mendesak konsep lebih besar. Tahun ini, Tantri serta Arda tengah menyiapkan kecil album duet yang hendak diluncurkan pada akhir tahun 2025. Album itu hendak bermuatan 6 lagu, seluruhnya berjudul cinta serta kehidupan, dengan gradasi akustik, pop rock, serta sedikit gesekan elektronik.

“ Kita tidak mau tergesa- gesa. Tiap lagu wajib memiliki narasi, wajib jujur,” tutur Arda.

Tidak hanya itu, mereka pula merancang suatu rekreasi kecil berjudul“ Narasi Kita”, yang hendak diselenggarakan di sebagian kota besar semacam Jakarta, Bandung, Surabaya, serta Yogyakarta. Konsepnya merupakan pentas akrab, dengan audiens terbatas, supaya atmosfer lebih hangat serta perorangan.

“ Konser ini bukan semata- mata tampak, tetapi memberi narasi. Kita mau pemirsa merasa semacam lagi mencermati 2 kawan yang lagi menceritakan melalui lagu,” nyata Tantri.

Reaksi Penggemar: Hangat serta Positif

Semenjak pemberitahuan cetak biru kerja sama mereka, jawaban dari penggemar amat positif. Banyak yang mengapresiasi kegagahan mereka buat mempelajari format terkini dalam karir nada tiap- tiap.

“ Ini pendamping goals amat sangat. Romantis tetapi senantiasa handal,” catat seseorang netizen di kolom pendapat YouTube film mereka.

Apalagi, sebagian penggemar menganjurkan supaya mereka membuat saluran YouTube spesial mengenai ekspedisi inovatif mereka selaku pendamping musisi, tercantum cara invensi lagu, behind- the- scenes rekaman, sampai gairah keluarga mereka.

Komitmen Berkreasi dalam Cinta

Untuk Tantri serta Arda, nada bukan semata- mata pekerjaan, melainkan metode mereka mengantarkan isi batin, memperkuat ikatan, serta berikan gagasan untuk banyak orang. Dalam bumi yang penuh hiruk- pikuk, mereka meyakinkan kalau cinta dapat jadi pangkal tenaga inovatif yang tidak sempat habis.

“ Kita tidak muluk- muluk. Kita cuma mau berkreasi dengan jujur, serta mudah- mudahan buatan kita dapat menemani banyak orang dalam ekspedisi hidup mereka,” tutup Tantri.

Kerja sama Tantri serta Arda jadi fakta kalau cinta serta nada merupakan 2 perihal yang dapat berjalan bersamaan, silih memantapkan serta memegang batin banyak orang. Di tengah pabrik nada yang lalu berganti, cerita mereka jadi pengingat kalau keseimbangan sangat bagus lahir dari kejujuran serta kebersamaan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *