Pendapatan Kasino Golden Week Makau Turun 5% YoY, JP Morgan Memangkas Perkiraan Oktober – Industri perjudian di Makau menghadapi kemunduran pada Golden Week 2025, dengan pendapatan kotor permainan (GGR) turun sekitar 5% dibandingkan tahun lalu (year-on-year). Penurunan kencana69 ini terjadi meskipun jumlah pengunjung meningkat, menandakan bahwa tren belanja pemain menurun, terutama di segmen premium dan VIP. Dalam laporan terbarunya, JP Morgan memangkas proyeksi pendapatan kasino Makau untuk bulan Oktober, mencerminkan kekhawatiran yang meningkat terhadap perlambatan permintaan dan ketidakpastian ekonomi regional.
🏮 Golden Week: Harapan Besar yang Tak Terpenuhi
Golden Week—periode liburan nasional Tiongkok yang biasanya menjadi pendorong utama sektor pariwisata Makau—selalu dipandang sebagai indikator penting bagi kesehatan industri kasino. Tahun ini, lebih dari 900.000 wisatawan dilaporkan memasuki Makau selama periode tersebut, naik sekitar 6% dari 2024, menurut data dari Biro Pariwisata Pemerintah Makau (MGTO).
Namun, lonjakan jumlah pengunjung itu tidak diterjemahkan menjadi peningkatan pengeluaran di kasino. Berdasarkan estimasi awal, total GGR selama Golden Week 2025 mencapai sekitar MOP 8,2 miliar (USD 1,02 miliar) — turun 5% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Analis industri mencatat bahwa penurunan taruhan VIP dan pengeluaran pemain massal yang lebih konservatif menjadi penyebab utama kinerja yang mengecewakan. Banyak wisatawan tampak lebih fokus pada hiburan non-perjudian seperti konser, kuliner, dan belanja, menunjukkan pergeseran preferensi wisatawan Tiongkok terhadap pengalaman yang lebih luas daripada sekadar berjudi.
📉 JP Morgan Menurunkan Proyeksi Oktober
Dalam laporan pasar yang dirilis pada Senin (7 Oktober), JP Morgan Securities Asia Pacific menurunkan proyeksi GGR Makau untuk Oktober menjadi sekitar MOP 16,5–17 miliar, dari perkiraan awal sebesar MOP 18 miliar. Penyesuaian ini mencerminkan penurunan kinerja selama minggu emas serta tanda-tanda perlambatan pasca-liburan.
“Golden Week biasanya menjadi momentum terbesar setiap tahun, namun data tahun ini menunjukkan konsumsi yang lebih lemah dari perkiraan. Dengan prospek makroekonomi yang menantang di Tiongkok dan permintaan VIP yang stagnan, kami memperkirakan Oktober tidak akan mencapai level historisnya,” tulis analis JP Morgan, DS Kim dan Mufan Shi, dalam laporan mereka.
JP Morgan juga mencatat bahwa tingkat hunian hotel mencapai hampir 95%, tetapi pengeluaran rata-rata per wisatawan menurun sekitar 8%, terutama di sektor hiburan dan game. Hal ini menunjukkan bahwa pemulihan Makau pasca-pandemi mulai memasuki fase moderat, bukan pertumbuhan eksplosif seperti yang terlihat pada 2023–2024.
🎲 Segmen VIP Melemah, Pasar Massal Menjadi Penopang
Sektor VIP baccarat, yang dahulu menjadi tulang punggung industri Makau, kini hanya menyumbang sekitar 15–18% dari total GGR, turun drastis dibandingkan lebih dari 50% sebelum pandemi. Faktor utama penurunan ini adalah pengetatan regulasi terhadap junket operators dan pengawasan ketat terhadap transfer dana lintas batas oleh pemerintah Tiongkok.
Sementara itu, segmen massal premium dan pasar massal inti tetap menjadi penyelamat utama, menyumbang lebih dari 80% dari total pendapatan kasino. Kasino seperti Sands China, Galaxy Entertainment, dan Wynn Macau masih mencatat pertumbuhan positif di area non-VIP, namun tidak cukup kuat untuk menutupi penurunan di segmen high-roller.
“Kami melihat pemain VIP semakin jarang melakukan perjalanan, sedangkan pasar massal tetap stabil namun tidak agresif dalam pengeluaran. Konsumen masih berhati-hati terhadap kondisi ekonomi dan nilai tukar yuan,” ujar Grant Govertsen, analis senior di Union Gaming.
🏗️ Operator Kasino Menyesuaikan Strategi
Sebagai tanggapan terhadap tren ini, operator besar di Makau mulai memperluas penawaran non-gaming untuk menarik pengunjung yang lebih luas.
-
MGM China meluncurkan festival seni kontemporer di MGM Cotai selama Golden Week untuk menarik wisatawan muda.
-
Melco Resorts memperkenalkan program “Play, Dine, Repeat” yang menggabungkan permainan ringan dan pengalaman kuliner kelas atas.
-
Galaxy Macau membuka taman hiburan mini untuk keluarga, bagian dari strategi jangka panjang yang menargetkan pariwisata multi-generasi.
Langkah-langkah ini mencerminkan arah baru industri perjudian Makau, yang semakin berfokus pada diversifikasi ekonomi sesuai mandat dari pemerintah pusat Tiongkok.
⚖️ Tantangan Ekonomi dan Ketidakpastian Regional
Makau, meskipun telah pulih secara signifikan sejak pandemi COVID-19, tetap menghadapi tekanan ekonomi global dan domestik.
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lebih lambat, depresiasi yuan terhadap dolar Hong Kong, serta pengetatan kebijakan perbankan membuat banyak pemain VIP mengurangi aktivitas mereka.
Selain itu, meningkatnya kompetisi dari pasar Asia lainnya, seperti Singapura dan Filipina, turut menekan daya tarik Makau bagi pemain internasional.
JP Morgan memperingatkan bahwa tren moderasi ini dapat berlanjut hingga kuartal pertama 2026, kecuali terjadi stimulus besar dari Tiongkok atau pelonggaran kebijakan perjalanan lintas batas.
đź”® Prospek ke Depan: Harapan pada Diversifikasi dan Inovasi
Meskipun laporan GGR Oktober terlihat suram, banyak analis tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Makau. Pemerintah setempat tengah mendorong inovasi digital dan pariwisata berkelanjutan, serta meningkatkan kerja sama dengan Greater Bay Area (GBA) untuk memperluas basis pengunjung.
Zonasi baru untuk resor hiburan non-gaming, konser internasional, dan konferensi bisnis diproyeksikan akan membantu menstabilkan pendapatan kasino pada paruh kedua 2026.
“Makau masih menjadi pasar game terbesar di dunia, tetapi modelnya sedang berevolusi. Pertumbuhan berikutnya akan datang dari pengalaman hiburan terintegrasi, bukan hanya meja permainan,” ujar Ben Lee, mitra di IGamiX Management & Consulting.
📊 Kesimpulan
Golden Week 2025 yang seharusnya menjadi puncak musim bagi kasino Makau justru menyoroti tantangan struktural yang masih dihadapi industri ini. Penurunan pendapatan 5% YoY menunjukkan bahwa strategi lama berbasis volume taruhan VIP tidak lagi cukup untuk mempertahankan pertumbuhan.
Dengan JP Morgan menurunkan perkiraan Oktober dan kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, operator Makau kini dihadapkan pada realitas baru: bertahan dengan inovasi, diversifikasi, dan efisiensi.
Namun, bagi banyak pengamat, perlambatan ini bukan akhir dari kejayaan Makau—melainkan awal dari transformasi besar menuju era hiburan terpadu Asia yang lebih berkelanjutan.