3DMAX mengumumkan Nivera sebagai pengganti Maka di ESL Pro League Musim 22 – Tim esports asal Prancis, 3DMAX, resmi mengumumkan langkah besar dalam roster mereka dengan mendatangkan Nabil “Nivera” Benrlitom sebagai pengganti Maka untuk gelaran ESL Pro League Musim 22. Pergantian los303 ini menjadi sorotan utama di komunitas Counter-Strike karena melibatkan salah satu talenta muda paling menjanjikan di Eropa yang sebelumnya telah mencatatkan kiprah penting bersama Team Vitality dan kemudian Envy.
Latar Belakang Pergantian
Keputusan 3DMAX untuk merombak roster mereka muncul setelah hasil yang tidak konsisten dalam beberapa turnamen awal musim ini. Meskipun tim menunjukkan potensi di sejumlah pertandingan, performa mereka dinilai masih belum cukup kompetitif untuk menembus papan atas Eropa. Maka, yang selama ini mengisi peran AWPer utama, mengalami masa sulit dengan stabilitas permainan dan sering kali menjadi sasaran kritik publik.
Manajemen tim akhirnya memutuskan untuk melakukan perubahan signifikan demi meningkatkan performa menjelang kompetisi penting seperti ESL Pro League. Masuknya Nivera dianggap sebagai langkah tepat karena pemain ini memiliki pengalaman internasional dan reputasi sebagai salah satu rifler dan secondary AWPer paling fleksibel.
Profil Singkat Nivera
Nivera bukanlah nama asing di kancah CS:GO. Lahir pada 2001, ia dikenal sebagai adik dari Adil “ScreaM” Benrlitom, legenda Counter-Strike yang kini berkiprah di VALORANT. Jejak karier Nivera dimulai dari tim-tim kecil di Eropa sebelum akhirnya direkrut oleh Team Heretics dan kemudian menanjak ke panggung utama bersama Team Vitality.
Di Vitality, Nivera sempat mencuri perhatian karena adaptasinya yang cepat dalam sistem enam pemain — sebuah eksperimen yang kala itu jarang dilakukan di CS:GO. Kemampuannya bermain di berbagai role, baik sebagai support maupun entry fragger, membuatnya dinilai sebagai pemain serbaguna yang bisa mengisi kekosongan sesuai kebutuhan tim.
Dampak pada Komposisi Tim 3DMAX
Dengan hadirnya Nivera, komposisi 3DMAX diperkirakan akan mengalami penyesuaian signifikan. Manajemen menyebutkan bahwa keputusan ini tidak hanya sebatas pergantian pemain, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun tim yang mampu bersaing di level tertinggi.
Beberapa analis menilai, Nivera kemungkinan besar akan mengambil peran sebagai rifler utama, sementara posisi AWPer bisa dirotasi atau dialihkan kepada pemain lain yang memiliki potensi memegang senjata tersebut secara konsisten. Fleksibilitas Nivera membuka ruang bagi pelatih 3DMAX untuk menyusun strategi baru yang lebih dinamis dan sulit ditebak.
Selain itu, kehadiran pemain muda ini diprediksi mampu membawa energi segar bagi tim. Nivera dikenal dengan gaya bermain agresif yang mengandalkan timing serta aim tajam, sehingga bisa menambah variasi dalam pola serangan 3DMAX.
Reaksi Komunitas dan Harapan
Kabar kedatangan Nivera disambut antusias oleh komunitas CS:GO, terutama penggemar asal Prancis. Banyak yang menilai bahwa langkah ini adalah kesempatan besar bagi 3DMAX untuk keluar dari bayang-bayang tim papan atas seperti Vitality, G2, maupun ENCE.
Namun, tidak sedikit juga yang menyayangkan keluarnya Maka. Sebagai salah satu pemain berpengalaman, Maka sudah lama menjadi wajah tim dan berperan penting dalam menjaga stabilitas 3DMAX. Meski begitu, mayoritas penggemar memahami bahwa perubahan roster adalah bagian tak terpisahkan dari upaya meningkatkan performa.
Tantangan di ESL Pro League Musim 22
ESL Pro League Musim 22 akan menjadi ujian pertama bagi 3DMAX dengan susunan pemain terbaru ini. Menghadapi lawan-lawan tangguh dari berbagai wilayah dunia, Nivera harus segera beradaptasi dengan ritme permainan tim barunya.
Beberapa analis percaya bahwa fase grup akan menjadi momen krusial. Jika 3DMAX mampu mencatat kemenangan mengejutkan, mereka bisa mengangkat moral tim dan membangun momentum untuk babak selanjutnya. Sebaliknya, jika adaptasi berjalan lambat, perjalanan mereka mungkin akan berat.
Kesimpulan
Masuknya Nivera ke dalam roster 3DMAX menandai babak baru bagi tim esports asal Prancis tersebut. Dengan reputasi sebagai pemain serbaguna yang memiliki pengalaman di panggung internasional, ia diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan untuk membawa tim bersaing di level lebih tinggi.
Meskipun kepergian Maka meninggalkan rasa kehilangan bagi sebagian penggemar, pergantian ini dipandang sebagai langkah berani yang bisa menentukan arah masa depan 3DMAX. Semua mata kini tertuju pada ESL Pro League Musim 22, di mana publik akan melihat apakah kehadiran Nivera benar-benar bisa menjadi kunci kebangkitan tim.
Apakah ini akan menjadi awal era baru 3DMAX? Jawabannya akan segera terlihat di panggung besar.